Oleh : Andi Sardono
Jakarta macet? Itu hal biasa, terlebih bagi orang - orang yang tinggal di seputar Jakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bodetabek alias Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, tapi bekerja di Jakarta, contohnya ya saya ini.
Tapi, bagi orang - orang yang tinggal di luar Jabodetabek, kemacetan Jakarta cukup membuat dahi berkernyit dan bibir menganga. Bagaimana tidak, lha wong orang seperti saya ini contohnya, harus terbiasa bangun pagi jam 04.00 WIB, dilanjutkan mandi pagi jam 04.35 WIB, dan berangkat dari rumah jam 05.00 WIB karena harus mengejar jadwal kedatangan KRL Bekasi - Tanah Abang pada jam 06.10 WIB di Stasiun KA Kranji, Bekasi. Jika terlambat berangkat dari rumah sekian menit saja, maka akan berakibat kami tertinggal KRL tersebut dan harus menunggu kedatangan KRL berikutnya.
Alhasil, selama dalam perjalanan berangkat kerja pada pagi hari dengan naik Angkot (maklum, kami tidak memiliki kendaraan bermotor) dari rumah kami di daerah Babelan, Bekasi, ke St. KA Kranji, kami berdua (saya dan istri) lebih banyak menghabiskan waktu dengan tertidur di bangku Angkot.
Terkadang, jalur yang biasa dilewati oleh Angkot kami terkena macet parah pada pagi hari, terutama jika bertepatan dengan jadwal keluar - masuk truk - truk bermuatan besar dari dan ke pabrik - pabrik yang tersebar di jalur tersebut.
Ketika hal itu saya ceritakan kepada seorang tamu saya dari Kalimantan Selatan, beliau terheran - heran. Bagaimana dengan Anda? :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar