Di antara sekian banyak banyak Ajaran GerejaNYA yang kita imani, ada satu di antaranya yang paling sulit untuk dipahami oleh akal pikiran manusia, yaitu Ajaran tentang Allah Tri Tunggal Maha Kudus atau Allah Trinitas yang pada tanggal 7 Juni 2009 dirayakan oleh GerejaNYA.
Blog ini adalah milik saya, terbuka untuk umum (kecuali untuk makhluk luar angkasa alias UFO, he..he..he..), dapat diakses dari mana aja, kecuali dari luar angkasa itu sendiri.
Rabu, 27 Mei 2009
Memahami Allah Tri Tunggal Maha Kudus dalam Relasi Cinta Sejati
Di antara sekian banyak banyak Ajaran GerejaNYA yang kita imani, ada satu di antaranya yang paling sulit untuk dipahami oleh akal pikiran manusia, yaitu Ajaran tentang Allah Tri Tunggal Maha Kudus atau Allah Trinitas yang pada tanggal 7 Juni 2009 dirayakan oleh GerejaNYA.
Selasa, 19 Mei 2009
Petuah Apel Pagi...
Pater Noster
In nomine Patris et Filli et Spiritu Sancti, amen.
Pater noster qui es in caelis,
Sancti ficetur nomen tuum,
Ad veni at regnum tuum,
Fiat voluntas tua,
Sicut in caelo et in terra,
Panem nostrum cotidianum da nobis hodie,
Et dimite nobis de bita nostra,
Sicut et nos dimitimus,
De bitoribus nostris,
Et ne nos in ducas in tentationem,
Sed liberanos amalo,
Quia tuum es regnum,
Et potestas,
Et gloria in saecula,
Amen.
In nomine Patris et Filli et Spiritu Sancti, amen.
Senin, 18 Mei 2009
Mengenal Roh Kudus dalam GerejaNYA
Beberapa hari lagi, Gereja Katholik akan merayakan Pesta Pentakosta, yaitu peristiwa turunnya Allah Roh Kudus ke atas para RasulNya yang adalah cikal bakal Gereja Katolik sebagaimana dijanjikan Tuhan Yesus Kristus sebelum Dia naik ke Surga. Oleh karenanya, tidak berlebihan kiranya jika peristiwa Pentakosta dikatakan juga sebagai hari lahir GerejaNya yang satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik.
Sebagai warga Gereja, apa makna Pentakosta bagi kehidupan kita sehari – hari? Tidak lain dan tak bukan, turunnya Roh Kudus ke atas para RasulNya menjadi bermakna ketika kita sungguh – sungguh hidup dalam persatuan utuh dengan Yesus Kristus (yang sekaligus adalah Kepala Gereja) dalam doa, Ekaristi, dan karya nyata, sebagaimana diteladankan oleh para RasulNya dan Bunda Maria sebagai Bunda Gereja dalam persatuan utuh dengan Kristus Yesus.
Karya nyata Roh Kudus dalam Gereja Katholik sendiri sungguh terasa, setidaknya ini terbukti dengan tetap berdiri kokohnya Gereja Kaholik selama kurang lebih 2009 tahun lamanya. Tidak seperti denominasi dalam Protestan yang mudah sekali terpecah belah, Gereja Katholik tetap berdiri kokoh karena Allah Roh Kudus selalu menjaga dan menyucikan GerejaNya yang dibangun di atas batu karang ini.
Berkaitan dengan karya Roh Kudus dalam GerejaNya, ada beberapa istilah yang kemudian muncul tapi sering disalahartikan. Berikut adalah penjelasannya :
1. Kharisma
Kata “kharisma” sendiri berarti : karunia / anugerah Roh Kudus. Tapi, tidak semua rahmat Roh Kudus dapat disebut sebagai kharisma. Sebagai suatu rahmat istimewa yang menonjol pada diri seseorang yang memilikinya, kharisma tidak ditampilkan sebagai pameran rahmat, tapi semata – mata pemberian Tuhan bagi orang yang dipilihNya demi pembangunan atau pengembangan GerejaNya, sebagaimana yang tertulis dalam 1 Kor 12:7. Jadi, kharisma diberikan oleh Allah sebagai anugerah khusus untuk menjalankan suatu tugas dengan baik di dalam GerejaNya.
Dengan kata lain, kharisma adalah anugerah iman yang bersifat amat pribadi dan tidak bisa dimiliki oleh setiap orang. Perlu diingat pula bahwa pemberian khusus dari Tuhan bersifat bebas tanpa terikat oleh jasa dari pihak manusia karena memang Allah tidak dapat dipaksa untuk memberi suatu anugerah, seperti misalnya kharisma berbahasa Roh. Tidak bisa pula digelar semacam seminar untuk memaksa Allah memberi kharisma bahasa Roh.
2. Bahasa Roh
Berbahasa Roh berarti berbicara langsung di bawah pengaruh roh, oleh karenanya seringkali tidak mempergunakan kata – kata biasa yang dimengerti oleh orang lain. Walaupun demikian, berbahasa Roh tetap harus dapat diterjemahkan oleh orang yang bersangkutan atau minimal oleh orang lain yang dianugerahi Allah untuk mampu menerjemahkan makna dari bahasa Roh itu sendiri. Hal ini ditegaskan dengan sangat jelas oleh Santo Paulus dalam suratnya kepada umat Katholik di Korintus. Bahkan, meskipun bersyukur karena mendapat anugerah berbahasa Roh, Santo Paulus tidak suka menggunakannya karena tidak bermanfaat bagi orang lain, terutama dalam kaitannya dengan pertemuan – pertemuan jemaat, misalnya dalam Misa, pertemuan ibadah di lingkungan, wilayah, atau kelompok – kelompok kategorial dalam Gereja, seperti dinyatakannya dalam 1 Kor 14:18-19.
Sebagai salah satu kharisma yang diberikan oleh Allah, tentu tujuan berbahasa roh adalah untuk menolong orang lain dan pasti akan mendorong orang yang dianugerahi berbahasa roh itu untuk semakin menyatakan imannya dalam kesatuan utuh dan kerukunan dengan orang – orang beriman dalam GerejaNya dan dengan ketaatan penuh pada pimpinan Gereja atau Hierarki.
Kalau yang terjadi adalah setelah berbahasa Roh orang malah menghujat GerejaNya, maka sudah pasti itu merupakan suatu praktek penyimpangan dari kehidupan iman GerejaNya atau praktek melarikan diri dari realitas kehidupan GerejaNya.
3. Pembedaan Roh
Pembedaan Roh berarti menguji karya roh dalam hati sendiri; bukannya suatu bentuk ketaatan kepada roh saja, tapi juga merupakan bentuk pelibatan diri dalam pembangunan GerejaNya. Kita sering mendengar istilah “prioritas”, karena memang banyak hal yang harus dilakukan sehingga setiap orang harus menentukan mana yang lebih penting, lebih berguna dan terutama lebih sesuai dengan KehendakNYA. Dalam kenyataannya, praktek membedakan roh sudah lazim dilaksanakan orang dari zaman dulu, hanya saja istilahnya semakin popular digunakan.
4. Pencurahan Roh
Pencurahan roh berarti bahwa segala doa permohonan disampaikan kepada Allah agar berkat Sakramen Baptis dan Sakramen Krisma, hidup kita semakin digairahkan dan dipenuhi dengan kekuasaan Roh Kudus, jadi bukan praktek pencurahan Roh Kudus melalui penumpangan tangan yang dipimpin oleh seorang pemimpin ibadat diikuti oleh segenap umat yang hadir lalu diikuti oleh penggunaan berbahasa roh secara serampangan. Kalau itu yang terjadi, maka itu adalah salah satu bentuk sakrilegi atau penghujatan atas karya Roh Kudus dalam GerejaNYA.
Melalui Sakramen Baptis dan Sakramen Krisma, setiap orang beriman Katolik menerima Roh Kudus dalam hati kita, sehingga jika tidak berhati – hati, penggunaan istilah pencurahan roh dapat mengaburkan makna Sakramen Baptis dan Sakramen Krisma.
Dalam Konsili Vatikan II ditegaskan pula bahwa kita diharapkan terbuka akan karya Roh Kudus dan segala karunia – NYA, untuk kemudian mau melayani Gereja dengan penuh kasih tanpa pamrih, taat pada hierarki, serta memelihara kesatuan dan kerukunan dengan semua umat beriman dalam GerejaNYA yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik. Selamat merayakan Pentakosta bagi kita semua.
Kamis, 07 Mei 2009
Tentang Global Warming
Maka dari itu, gerakan penyelamatan muka bumi ini dari bahaya Global Warming sudah sangat mendesak dan sangat penting untuk menjadi perhatian kita semua. KTT yang telah diselenggarakan beberapa waktu lalu di Bali menghasilkan beberapa komitmen awal untuk mulai menggagas sebuah aksi bersama yang diharapkan mendapat dukungan penuh dari beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat yang tergabung dalam sebuah kelompok negara industri.
Lantas, apa bentuk dukungan kita sebagai bagian dari warga dunia yang turut menghuni bumi tercinta ini untuk mengantisipasi bahaya Global Warming itu?
Banyak sekali, di antaranya dengan memulai gerakan membuang sampah pada tempatnya (jangan sekali - kali membuang puntung rokok yang masih menyala ke atas tumpukan daun kering atau ranting kering karena dapat menyulut terjadinya kebakaran lahan), gerakan memanfaatkan sampah yang dapat diaur ulang menjadi produk yang ramah lingkungan (ingat, sudah bukan jamannya lagi membakar sampah karena hanya menghasilkan kepulan asap sisa pembakaran sampah yang tentunya mengundang bahaya polusi udara yang ujung - ujungnya dapat merusak paru - paru), gerakan menanam pohon di sekitar kita (boleh di halaman atau di lahan kritis yang sudah tidak ada pohon atau tanaman lagi alias gundul), dan sekian banyak lagi bentuk dukungan dari kita untuk turut menyukseskan gerakan penyelamatan muka bumi dari bahaya Global Warming.
Kalangan industri pun sudah saatnya diingatkan untuk memperbaharui sistem kerja alat - alat produksi mereka yang sebelumnya hanya membuang limbah yang berbahaya menjadi pengolah limbah yang ramah lingkungan sebelum dibuang ke luar. Dengan demikian, diharapkan limbah yang ramah lingkungan tadi dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat menjadi barang - barang yang berdaya guna.
Tantangan terbesar mungkin dialami oleh negara - negara berkembang yang tentunya sangat berantusias untuk mengembangkan perekonomian negaranya dengan menggenjot sektor industri mereka, tapi di sisi lain malah mengakibatkan kehancuran bagi kelangsungan alam lingkungan di negara - negara berkembang tersebut. Maka, gak salah juga kalau kelompok negara - negara industri papan atas diminta kepedulian mereka untuk bersama - sama mengantisipasi bahaya Global Warming dengan menopang kebutuhan negara - negara berkembang untuk memajukan industri yang ramah lingkungan.
Singkat kata, kita semua perlu terus turut terlibat dalam setiap aksi antisipasi Global Warming. Kalau bukan kita, siapa lagi?