oleh : Andi Sardono
"Mas, saya gak masuk kerja hari ini karena kepala sakit."
"Mas, saya berangkat siang karena ban motor pecah."
"Ijin komandan, posisiku masih di Tol Kebon Jeruk, bisnya lambat banget. Mohon ijin tidak ikut apel pagi. Demikian untuk menjadi periksa."
"Pagi Mas. Mohon ijin, saya tidak apel pagi karena masih di jalan, takut gak bisa apel."
"Ass Wr Wb. Mohon ijin, saya tidak apel pagi karena mau antar anak ke klinik. Nanti siang saya ke kantor."
Jika Anda membaca uraian kalimat di atas, jangan salah..itu tadi adalah sederet SMS yang dikirimkan oleh beberapa rekan kerja di kantor jika mereka tidak ikut apel pagi atau masuk kerja tapi terlambat.
Setiap orang pastilah memiliki sederet tantangan untuk berangkat kerja atau beraktivitas di luar rumah. Termasuk saya dan istri yang harus berangkat kerja jam 05.00 WIB untuk mengejar jadwal kedatangan KRL tujuan Bekasi - Jakarta (Tanahabang) jam 06.10 WIB. Tetapi, apakah tidak ada usaha untuk kita berjuang mengatasi keadaan atau situasi atau kondisi seperti itu?
Itulah yang selalu menjadi keprihatinan saya jika melihat tingkat kehadiran rekan - rekan kerja saya dalam apel pagi di kantor. Tanpa bermaksud tak mempercayai alasan mereka, saya berpikir, apakah kondisi yang mereka alami ketika berangkat beraktivitas tidak diantisipasi sebelumnya oleh mereka?
Lantas, sampai kapankah mereka beralasan sedemikian rupa? Tidak ada yang tahu pasti, termasuk saya tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar