Powered By Blogger

Kamis, 04 Februari 2010

Prihatin dengan Sikap Anarkis Para Penumpang KRL

In nomine Patris et Filii et Spiritu Sancti. Amen
Dalam situs ini, http://id.news.yahoo.com/viva/20100203/tid-penumpang-sempat-bajak-kereta-bfaaf2f.html, kita lihat betapa sangat anarkisnya para penumpang KRL Jabodetabek yang ngakunya komuter dalam memanfaatkan moda transportasi murah meriah milik rakyat itu.
Kita bisa bayangkan, betapa bahayanya mereka seandainya tetap nekad menaiki dan menduduki atap KRL yang bersinggungan dengan kabel listrik tegangan tinggi. Kalau mereka tersetrum listrik dan jatuh ke bawah, tentu akibatnya sangat fatal bagi mereka.
Memang, kebijakan Pemerintah melalui Perumka dengan tetap menyediakan moda transportasi murah meriah ini hendaknya dapat disikapi dengan bijaksana oleh masyarakat pengguna KRL. Sikap bijaksana itu misalnya dengan mau menjaga kebersihan dan kenyamanan dalam ruang KRL (misalnya tidak berteriak-teriak "kesetanan" atau ketawa cekakakan seolah KRLnya itu milik nenek moyangnya sendiri sambil senggol kanan senggol kiri alias melakukan pelecehan seksual yang dapat memancing tindak kriminal lainnya dalam KRL).
Perilaku sebagian oknum pengguna KRL itu memang sudah harus ditertibkan demi kenyamanan pengguna KRL secara umum. Sebagai misal, KRL AC Ekonomi atau KRL Express AC yang notabene lebih nyaman karena berfasilitas pendingin udara alias AC, ternyata malah menjadi tidak nyaman karena ulah sebagian penumpangnya yang tidak mendapat tempat duduk kemudian menggelar kursi kecil di lantai KRL untuk duduk. Ulah mereka kontan saja dapat mengganggu kenyamanan penumpang lainnya yang berdiri sambil berpegangan pada besi pegangan melintang yang tersedia di KRL. Para penumpang lainnya menjadi kesulitan untuk menjaga keseimbangan badannya saat berdiri atau terhalang posisi duduk sebagian penumpang yang tak tahu diri itu ketika hendak keluar dan masuk melalui pintu keluar masuk samping kiri dan kanan dalam gerbong KRL.
Lucunya, mereka selalu saja teriak-teriak menuntut pemerintah membenahi sistem pelayanan KRL Jabodetabek itu. Padahal, mereka-merekalah yang sangat berperanan besar dalam menyebabkan ketidaknyamanan penumpang lainnya yang sama-sama menggunakan angkutan murah meriah ini.
Maka, jika Anda yang kebetulan menggunakan KRL Jabodetabek itu kebetulan membaca sekilas uneg-uneg ini, maka saya sarankan agar Anda berprilaku selayaknya sebagai pengguna KRL Jabodetabek. Jika tidak bisa, jangan salahkan petugas stasiun atau petugas KRL datang menertibkan Anda dengan segala kewenangan yang mereka miliki.
(Dimuat juga dalam http://andisardonossi.multiply.com)