Powered By Blogger

Rabu, 10 Oktober 2007

Ulah Malaysia Semakin Menjijikkan...

Beberapa hari ini, kita dibuat geram oleh ulah masyarakat Malaysia yang merazia seenaknya warga asing (termasuk Indonesia) yang tinggal di Indonesia. Yang jadi korbannya adalah istri diplomat Indonesia yang nota bene memiliki kekebalan diplomatik.
Jika kita melihat ke belakang, masalah dengan Malaysia sebenarnya seringkali disebabkan sikap warga Malaysia yang memandang rendah bangsa Indonesia dengan sebutan Indon. Bagi mereka, bangsa Indonesia tidak lebih hanya sebagai bangsa kuli karena banyaknya TKI yang dikirim & bekerja di Malaysia. Para TKI itu sebagian besar bekerja di sektor perkebunan, rumah tangga (sebagai PRT), & properti (sebagai kuli bangunan). Sikap miring itu akhirnya merembet ke mana - mana, seperti kejadian pengeroyokan wasit Karate asal Indonesia, Donald Pieter Luther Kolopita, yang menjadi tamu kehormatan untuk Turnamen Karate International yang berlangsung di Malaysia beberapa waktu lalu itu.
Lantas, apa yang harus kita lakukan sebagai bentuk protes kita atas sikap Malaysia itu? Mudah saja... Bawa saja kasus yang melibatkan Malaysia itu ke forum international & desak PBB untuk menegur secara keras Malaysia atas sikap sewenang - wenang yang sangat memalukan itu... Gitu aja kok repot...

Selasa, 09 Oktober 2007

Abses

Bagi para pecandu narkoba, terutama narkoba dengan cara jarum suntik alias IDU (Injecting Drug's User), abses adalah hal biasa yang mereka alami. Bentuknya sangat menjijikkan, yaitu berupa benjolan di sepanjang lengan kiri atau kanan. Benjolan itu disebabkan karena adanya heroin yang dipaksa masuk ke dalam urat, sementara peralatan penyuntikan yang digunakan tidak bersih (apalagi steril). Apakah Anda bisa membayangkan kondisi yang dialami para IDU itu?
Karena kondisi itulah, maka banyak para pecandu narkoba suntik yang juga terjangkit AIDS. Coba, kebayang gak betapa mengerikannya dampak yang mereka alami? Hii...syereeem

Alcohol Anonymous

Jika kita pernah mendengar tentang AA, maka AA tak lain adalah singkatan dari Alcohol Anonymous yang berarti sekelompok / beberapa kelompok orang yang bekerja sama dalam menanggulangi masalah kecanduan alkohol yang dibentuk di Amerika Serikat pada tahun 1930-an.
Berbicara tentang Alcohol Anonymous, mau tak mau kita bicara juga tentang kecanduan alkohol. Nah, masalah kecanduan alkohol di Amerika Serikat telah mendorong dibentuknya Alcohol Anonymous yang merupakan kelompok yang menanggulangi masalah kecanduan alkohol. Orang - orang yang mengikuti terapi dalam kelompok ini adalah para pecandu minuman beralkohol dengan kadar yang sangat tinggi (bisa sampai 40%). Kelompok yang mulai dibentuk di New York, Amerika Serikat ini berkembang dengan pesat dan pada tahun 1992 telah memiliki sebanyak 87.403 kelompok yang tersebar di segala penjuru dunia.
Ada 12 langkah yang dilakukan dalam kelompok AA ini, di antaranya meliputi meditasi, doa, dan juga sembahyang. Para anggota juga saling menceritakan pengalaman dan jejak pengkonsumsian alkohol yang pernah mereka alami. Selain itu, mereka juga membahas tentang kerugian dan dampak buruk yang berkaitan dengan konsumsi alkohol dalam lingkungan kehidupan keluarga, ekonomi, terutama dalam bidang kekerasan dan tindak kriminal.
Di Indonesia kegiatan ini juga sudah mulai dilaksanakan oleh Yayasan Hati Kita di Bogor yang dikembangkan oleh David dan Joyce Gordon sejak 1999 yang bekerja sama dengan RSJ Cilendek.
Apakah Anda tertarik mengikutinya? Saran saya, walaupun kegiatan ini bersifat positif, tapi lebih baik lagi jika Anda jangan sekali - kali kecanduan alkohol, apalagi sampai kecanduan alkohol lebih dari 40%.